
akhirnya slesaii juga gue baca novel ini.
haha.. udah skitar stahun yg lalu gue beli nii novel.
baru smpet dan kelar skarang bacanya..
wakakaka.
maklum bukan pembaca novel yang baik. :p
BEING 20 SOMETHING IS HARD !
Penasaran donk, ketika baca judulnya. Secara umur gue juga 20 th skarang (pas kan tuh yaa..) setahun yg lalu (sudah bisa disebut 20 something, tentunya). Yah, singkat cerita, di novel ini, tokoh utama, si wanita X, sedang berada di masa Quarter Life Crisis. Apa itu Quarter Life Crisis?
Ini gw kutip dari salah satu percakapan yg ada di buku “being 20 something is hard”.
Setiap manusia punya fase kritis dalam hidupnya, yang jika tidak diimbangi dengan akal sehat bisa menyebabkan depresi berat. Hal itulah yg dinamakan Quarter Life Crisis, yang biasanya terjadi pada manusia (ga cuma cewe, cowo pun juga bisa) di usia 21-29 thn, saat mereka mulai mempertanyakan ttg dirinya, achievement apa yg sudah dia dapatkan. Anak muda yang punya banyak energy, ambisi, semangat dan impian biasanya ingin semua aspek dalam hidupnya ideal, mulai dari pekerjaan, financial sampe relationship, pinginnya semua perfect, dalam arti sesuai dengan keinginannya. Padahal saat dihadapkan dengan kenyataan, sulit kan?? Dari situlah timbul krisis itu. Pada umur2 segitu, manusia biasanya menginginkan sesuatu yang mereka “pikir” sbg bentuk achievement. Achievement itu sendiri bentuknya bisa bermacam2 untuk tiap org, bisa berbentuk kenyamanan, keamanan, kestabilan, uang, pangkat kekuasaan. Intinya sesuatu yg bisa membuat hidup ini lebih utuh.
Wuihh,, baca paragraf itu di buku, langsung lah gw berpikir “bener banget ga sih?” Kita, bisa dibilang, yg masih blom tahu bahwa betapa hidup itu bisa pahit dan tidak selalu manis (banyakan pahitnya sepertinya), pasti berharap setelah kuliah lulus, dapet kerja cepet, trus nikah di usia yg tepat, lalu punya anak, and then we live happily ever after. Apalagi, melihat kakak2 kelas kami yg kebanyakan bisa kerja di perusahaan bonafit saat ini, bikin gw merasa hidup akan berjalan seperti yg gw harapkan.
Walaupun, otak seakan meyakinkan diri bahwa semua impian gw akan tercapai (saya kan orangnya optimis mengenai hal2 beginian? hehe), tapi di hati kecil ini, tetap ada secuil rasa khawatir dan takut, bahwa semua tidak akan berjalan sesuai rencana di kepala itu. Kalaupun saya yakin one day, I’ll get everything I want, I don’t know what things need to be faced first. Yahh,, berhubung gw sudah tinggal menyelesaikan TA, lalu sidang, lalu wisuda, kepanikan ini mau gak mau tumbuh dan menetap di dalam diri.
Jadi, menurut saya, jika kita mulai berada dalam fase quarter life crisis itu, kita sebaiknya jgn merasa tertekan, merasa mengasihani diri, dan merasa terkungkung tdk bisa apa2 krn krisis tsb. Coz bisa2 malah kita ga maju2, impian ga tercapai, ujung2nya bisa depresi (gawat kan??). Just always have a positive thinking! Terus berusaha, never give up, karena semua sudah ada jalannya. Have a faith that all your dreams and your wish will come true. Meskipun melihat ke atas itu bagus (utk motivasi diri), jgn lupa utk juga lihat ke bawah. Masih banyak orang lain yg tidak seberuntung kita keadaannya (padahal jika berada dalam fase krisis spt itu, kita pasti merasa sgt tidak puas dgn diri kita kan??). Jadi, terus bersyukur, berdoa, dan berusaha. Itu kuncinya klo menurut gw, hehe. Yeah, I will recommend this book since it can open some space on your mind about your life.